Virus
Corona baru atau COVID-19 telah menginfeksi 244.517 di seluruh dunia berdasar
data dari Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering
(JHU CCSE) hingga Jumat (20/3/2020) pukul 10.13 WIB. Dari angka tersebut
setidaknya 86.025 berhasil sembuh dan 10.030 orang meninggal dunia.
Sementara
itu, dalam kasus atau pemberitaan yang berkaitan dengan Corona virus, COVID-19
ada banyak isilah atau diksi yang digunakan pemerintah, mulai dari ODP hingga
WFH, lalu apa penjelasan dari istilah-istilah tersebut? Istilah yang berkaitan
dengan Corona Virus Diase (Covid-19) :
1.
ODP
(Orang Dalam Pemantauan)
Menurut
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan-salah satu RS rujukan kasus
virus corona, Rita Rogayah, ODP adalah orang dalam pemantauan, biasanya
memiliki gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, demam, tetapi tidak
ada kontak erat dengan penderita positif. Orang dengan status ODP biasanya
tidak perlu rawat inap di rumah sakit tetapi akan diminta untuk melakukan
isolasi secara mandiri di rumah setidaknya selama 14 hari hingga kondisi
membaik. Namun jika selama melakukan karantina mandiri kondisi tak kunjung
membaik dan justru memburuk maka sebaiknya segera menghubungi rumah sakit
terdekat.
2.
PDP
(Pasien Dalam Pengawasan)
Rita
Rogayah juga menjelaskan, berbeda dengan ODP, orang yang dinyatakan PDP akan
menjalani proses observasi melalui proses cek laboratorium yang hasilnya akan
dilaporkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kemenkes RI. PDP dikriteriakan sesuai gejalanya, seperti demam, batuk, sesak
nafas, sakit tenggorokan. Atau dari hasil observasi ada saluran nafas bawah
yang terganggu serta terjadi kontak erat dengan penderita positif atau dari
daerah yang terjangkit.
3.
Suspect
Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI menjelaskan "suspect" ialah orang atau pasien
dengan pengawasan yang menunjukkan gelaja infeksi Corona, pernah melakukan
perjalanan ke daerah yang menjadi lokasi pesebaran Corona, melakukan kontak
atau bertemu dengan orang yang positif COVID-19. Secara singkat sebetulnya
istilah suspect Corona ini sama pemahamannya dengan pasien dalam pengawasan
atau PDP yang diharuskan untuk menjalasi isolasi di rumah sakit dan melakukan
pemeriksaaan swab.
4.
Positif
Pasien
yang dinyatakan positif terinfeksi Corona virus harus menjalani perawatan di
rumah sakit atau di lokasi yang ditentukan oleh pemerintah seperti Wisma Atlet
hingga dinyatakan pulih dan bebas dari virus tersebut. Pasien akan dinyatakan
positif COVID-19 setelah melakukan serangkaian pemeriksaan seperti cek darah,
rontgen paru-paru hingga swab.
5.
Lockdown
Istilah
lockdown akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan setelah beberapa negara
seperti Italia melakukan lockdown untuk menghindari semakin menyebarnya virus
Corona. Lockdown artinya sebuah negara seperti Italia melakukan pengawasan
ketat di semua wilayah negara, mengunci masuk atau keluar dari suatu
wilayah/daerah/negara untuk mencegah penularan virus corona COVID-19.
Pengawasan ketat ini dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang dilakukan
Italia ini adalah menutup semua toko kecuali toko makanan dan apotek.
6.
Social
Distancing
Social
distance atau social distancing adalah cara atau imbuan yang dilakukan kepada
masyarakat untuk menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia,
menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang. Jika Anda harus
berada di sekitar orang, jaga jarak dengan orang lain sekitar 6 kaki (2 meter).
Konsep social distancing saat ini juga telah dilakukan di Bandara Ngurah Rai
Bali dengan harapan dapat meminimalisir pesebaran virus Corona.
7.
Isolasi
Bagi
orang-orang yang dipastikan memiliki COVID-19, isolasi adalah langkah tepat.
Isolasi adalah istilah perawatan kesehatan yang berarti menjauhkan orang-orang
yang terinfeksi penyakit menular dari mereka yang tidak terinfeksi. Baca juga:
Update Corona: CONMEBOL Minta Jadwal Pra-Piala Dunia 2022 Ditunda Artis Positif
Corona Bertambah: Aktor Daniel Dae Suspect COVID-19
8.
Karantina
Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karantina dapat direkomendasikan untuk
individu yang diyakini telah terpapar penyakit menular seperti COVID-19, tetapi
tidak bergejala. Selain memantau jika gejalanya berkembang, berada di karantina
berarti seseorang yang mungkin terpapar tidak akan menularkan penyakit kepada orang
lain, karena mereka tinggal di rumah.
9.
Work
From Home (WFH)
Kebijakan
work from home atau bekerja dari rumah dipilih oleh beberapa perusahaan hingga
lembaga pemerintahan. Bekerja dari rumah dalam kondisi saat ini diyakini dapat
meminimalisir penularan virus Corona.
10.
Imported
Case
Berdasarkan
penjelasan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), imported case berarti kasus
virus corona COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru kembali dari luar
negeri, tanpa terkait dengan kluster manapun.
11.
Local
Transmission
Local
transmission adalah penularan Corona virus yang terjadi secara lokal atau di
lokasi tempat pasein positif COVID-19 berada saat ini. Contohnya adalah
seseorang yang terinfeksi atau tertular Corona virus saat ia berada di
Indonesia, tetapi ia juga tidak pernah memiliki riwayat perjalanan keluar
negeri.
12.
Wabah
Wabah
adalah peningkatan secara mendadak suatu penyakit di tempat tertentu.
13.
Epidemi
Epidemi
adalah suatu wabah besar atau peningkatan secara mendadak, cepat dan dalam
jumlah yang banyak suatu penyakit tertentu di tempat atau wilayah tertentu.
14.
Pandemi
Pandemi
berarti epidemi atau penyebaran penyakit tertentu yang tejadi secara global
dibanyak negara di dunia. ABC News mewartakan, pandemi tidak ada kaitannya
dengan seberapa serius penyakit, tetapi pandemi adalah label bagi penyakit yang
telah menyebar luas ke seluruh dunia.
15.
Rapid
test
Para
ilmuwan dari Departemen Ilmu Teknik Universitas Oxford dan Oxford Suzhou Centre
for Advanced Research (OSCAR) telah mengembangkan teknologi pengujian cepat
(rapid test) untuk virus corona baru SARS-CoV-2 (COVID-19). Tes baru ini jauh
lebih cepat dan tidak memerlukan instrumen yang rumit. Tes viral load
sebelumnya membutuhkan 1,5 hingga 2 jam untuk memberikan hasil. Tim peneliti
telah mengembangkan tes baru, berdasarkan pada teknik yang mampu memberikan
hasil hanya dalam setengah jam - tiga kali lebih cepat daripada metode saat
ini. "Keindahan tes baru ini terletak pada desain deteksi virus yang
secara khusus dapat mengenali fragmen RNA dan RNA SARS-CoV-2 (COVID-19). Tes
ini memiliki pemeriksaan bawaan untuk mencegah positif atau negatif palsu dan
hasilnya sangat akurat," ujar Prof Wei Huang, seperti dikutip situs web
Oxford.
16.
Antiseptik
Antiseptik,
dilansir dari Healthline, merupakan zat yang dapat menghentikan atau
memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Penggunaan antiseptik aman pada
jaringan hidup seperti pada permukaan kulit atau membran mukosa. Tidak jarang,
antiseptik juga digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh.
17.
Cairan
disinfektan
Dilansir
dari Pharma Guideline, cairan disinfektan merupakan zat kimia yang digunakan
untuk membersihkan dan membunuh kuman pada benda tak hidup. Pada umumnya,
disinfektan digunakan untuk mensterilkan benda-benda dari pertumbuhan kuman dan
bakteri.
Baca juga: Tips Work From Home Produktif, Cegah Penyebaran Corona
COVID-19 Ironi Lonjakan Ekspor Masker 3 Ribu Persen Saat Pandemi Corona Baca
juga artikel terkait CORONA VIRUS atau tulisan menarik lainnya Nur Hidayah
Perwitasari (tirto.id - Kesehatan)